Minggu, 31 Januari 2016

Candi Kedulan Sleman Yogyakarta

Candi Kedulan yang terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari.Candi ini sedang dalam proses penggalian dan rekonstruksi, karena pada saat ditemukan, reruntuhan candi dalam keadaan tertimbun tanah yang berasal dari lahar G. Merapi.
Rute menuju Candi Kedulan ini cukup gampang ya. Kalau dari kota Yogyakarta ikuti saja Jl. Raya Yogyakarta – Solo sampai tiba di km 14.
 Nah, di pertigaan ini belok ke arah kiri (arah utara) dan ikuti saja jalannya. Lurus terus. Melewati perempatan Selokan Mataram masih lurus terus ke utara. Sampai nanti ketemu perempatan yang agak besar. Nah, dari perempatan ini belok ke kiri (arah barat). Selang beberapa meter di sisi kanan (utara) jalan kita akan menumpai suatu bangunan semacam pompa air. Nah, dari bangunan itu kita sudah bisa melihat Candi Kedulan.
  •  Sejarah Candi Kedulan
Candi Kedulan ditemukan pada tahun 1993 dalam kondisi runtuh dan tertimbun pasir. Penemuanya pun terjadi secara tidak sengaja, yaitu saat sekelompok mayarakat sedang menambang pasir. Jika ditinjau dari material pasir yang menimbun Candi Kedulan, diperkirakan material tersebut berasal dari letusan Gunung Merapi yang terjadi dalam beberapa periode. Dilihat dari jenis tanah yang menutup candi yang kini telah dilakukan pengerukan, terlihat ada 13 lapis jenis lahar, sehingga diperkirakan lahar yang mengubur candi tersebut berasal dari 13 kali letusan Gunung Merapi. Bagian dasar candi berada pada kedalaman sekitar tujuh meter.
Candi Kedulan diperkirakan sebagai candi Hindu karena ditemukannya yoni pada area candi. Karakter candi Hindu adalah biasanya terdiri dari dua - tiga halaman bertingkat. Petunjuk pagar halaman satu di Candi Kedulan sudah ditemukan di sisi selatan, untuk halaman dua dan tiga masih diselidiki.
Upaya penelitian dan pemugaran Candi Kedulan terus dilakukan. Penelitian pada tahun 2003 telah berhasil menemukan prasasti Pananggaran dan Sumudul di area Candi Kedulan. Dua buah prasasti tersebut ditulis dalam aksara palawa dengan bahasa sansekerta yang berisis mengenai pembebasan pajak tanah di Desa Pananggaran dan Parhyangan untuk pembuatan bendungan dan irigasi serta pendirian bangunan suci bernama Tiwaharyyan di zaman Kerajaan Mataram Kuno. Banguanan suci Tiwaharyyan tersebut di perkirakan adalah Candi Kedulan itu sendiri.
Candi Kedulan terletak sekitar tiga kilo meter arah barat laut Candi Prambanan. Bentuk arsitekturnya mirip Candi Sambisari. Tetapi dari segi seni hiasannya, justru mendekati hiasan Candi Ijo dan Candi Barong. Jika Candi Sambisari menghadap ke barat, maka Candi Kedulan menghadap ke arah timur. Candi Sambisari hanya memiliki pipi tangga pada candi utama saja, sedangkan pada Candi Kedulan juga terdapat pipi tangga pada candi perwara (pendampingnya). 
Hiasan pipi tangga pada kedua candi sama-sama berbentuk ular, yang membedakannya adalah di dalam mulut ular pada Candi Sambisari terukir sesosok hewan yang  menyerupai barongsai, sedangkan pada Candi Kedulan terukir sesosok burung.
Ada keistimewaan pada Candi Kedulan, yang terletak pada relief Kala. Di Jawa Tengah, relief Kala tidak punya rahang bawah seperti di Jawa Timur. Namun Candi Kedulan yang terletak di Jawa Tengah, ternyata relief Kala-nya mempunyai rahang bawah. Karena itu diperkirakan Candi Kedulan dibangun pada akhir periode kerajaan Hindu Jawa Tengah yang bergeser ke Jawa Timur sekitar abad ke-8 dan ke-10.




Courtesy of Google

Di bulan Juni 2015 akhirnya ditemukan arca nandi yang terkubur di dekat candi perwara. Sayangnya sudah tanpa kepala. Kepala arca nandi ini diduga patah saat Candi Kedulan tersapu material erupsi Merapi.

Selain itu, pada bulan Juli 2015 ditemukan juga prasasti ketiga di Candi Kedulan yang berangka tahun 869 Masehi. Prasasti ini patah menjadi dua bagian yang diduga juga karena tersapu material erupsi Merapi.
Sekian. Semoga Bermanfaat!

Senin, 25 Januari 2016

Pantai Baron: Objek Wisata Menarik Di Gunung Kidul

Tuesday, 26-01-2016
Pantai Baron adalah salah satu tempat wisata pantai menarik di daerah Gunung Kidul. Pantai ini berlokasi di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari, Yogyakarta. Untuk sampai ke pantai ini harus menempuh jarak kira-kira 40 kilometer dari kota Yogyakarta. Anda bisa menaiki kendaraan pribadi anda untuk sampai ke objek wisata ini. Nama Pantai Baron berasal dari nama seorang bangsawan jaman dahulu yaitu Baron Skeber yang pernah mendaratkan kapalnya di pantai ini.
Walaupun para wisatawan yang datang diperbolehkan untuk berenang di Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta, namun harus mendapat pengawasan ketat karena ombak pantai ini termasuk besar. Selain itu, para pengunjung tidak boleh asal melewati batas-batas pantai yang sudah ditentukan. Di pantai ini anda bisa menikmati sejuknya udara segar, matahari terik, dan panorama alam yang menakjubkan. Di salah satu sudut pantai ini juga terdapat muara sungai yang mempertemukan air laut dengan air tawar. Di pinggiran pantai anda juga bisa melihat kapal-kapal nelayan yang menepi karena Pantai ini juga terkenal sebagai tempat untuk para nelayan berlayar dan mencari ikan.
Inilah salah satu dari pemandangan Pantai Baron.
Pantai Baron, sebenarnya adalah teluk. Bibir pantainya menjorok ke daratan. Diapit dua bukit di kanan-kirinya sehingga membentuk cekungan besar. Pasirnya coklat kehitaman. Nampak kerlap-kerlip saat tertimpa sinar matahari. Menandakan kandungan pasir besi yang dominan. Ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu keras. Cocok sebagai tempat nelayan melabuhkan perahunya. Di tempat inilah sebagian hasil tangkapan nelayan Gunung Kidul diturunkan. Secara geografis, pantai ini masuk wilayah Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Gunung Kidul. Dari Wonosari berjarak kurang lebih 20 Km. Bila dari Jogjakarta jaraknya sekitar 40 Km.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae
1411257208836119221 Keelokan wisata pantai Gunung Kidul memang tak terbantahkan. Hari itu, setelah semalaman camping di Pantai Indrayanti, saya tak melewatkan untuk berkunjung ke deretan pantai cantik lainnya. Mulai dari Pantai Sundak, Pantai Krakal, Pantai Slili, Pantai Drini, Pantai Sepanjang, dan Pantai Kukup. Askes jalan penghubung walau agak sempit tapi mulus. Jelang sore, akhirnya tiba di pantai paling ujung, yakni Pantai Baron. Aura Mistis Pantai Baron, sebenarnya adalah teluk. Bibir pantainya menjorok ke daratan. Diapit dua bukit di kanan-kirinya sehingga membentuk cekungan besar. Pasirnya coklat kehitaman. Nampak kerlap-kerlip saat tertimpa sinar matahari. Menandakan kandungan pasir besi yang dominan. Ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu keras. Cocok sebagai tempat nelayan melabuhkan perahunya. Di tempat inilah sebagian hasil tangkapan nelayan Gunung Kidul diturunkan. Secara geografis, pantai ini masuk wilayah Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Gunung Kidul. Dari Wonosari berjarak kurang lebih 20 Km. Bila dari Jogjakarta jaraknya sekitar 40 Km.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae
 
Selain memiliki pemandangan yang elok, di pantai ini banyak dijumpai beberapa fenomena menarik. Di sudut pantai sebelah kanan, terdapat bukit gamping yang membentuk ceruk dan beberapa goa yang disakralkan. Pengunjung harus melewati lorong-lorong batu serta jalan setapak di sisi bukit dengan jurang menganga di sisi kiri. Untuk mencapai puncak bukit, pengunjung harus meniti jembatan kayu yang agak rapuh yang dibawahnya ada jurang sempit namun dalam. Sesaat menyusuri bukit ditemani semilir angin, menatap ceruk sepanjang sisi bukit, memandangi goa batu gamping dan ornamen alam stalagtit-stalagmit yang sudah mati, kita akan merasakan adanya getar aura mistis di kawasan bukit ini. Ditambah view pantai Baron dari bukit ini yang begitu indah, maka berkunjung ke Pantai Baron tak boleh dilewatkan. Tak heran di saat tertentu di pantai ini juga digelar Upacara Sedekah Laut, sebegai perwujudan rasa syukur atas limpahan rejeki yang diperoleh dari kemurahan Sang Pencipta melalui kekayaan laut-Nya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae
 




 


 

Pantai Baron, sebenarnya adalah teluk. Bibir pantainya menjorok ke daratan. Diapit dua bukit di kanan-kirinya sehingga membentuk cekungan besar. Pasirnya coklat kehitaman. Nampak kerlap-kerlip saat tertimpa sinar matahari. Menandakan kandungan pasir besi yang dominan. Ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu keras. Cocok sebagai tempat nelayan melabuhkan perahunya. Di tempat inilah sebagian hasil tangkapan nelayan Gunung Kidul diturunkan. Secara geografis, pantai ini masuk wilayah Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Gunung Kidul. Dari Wonosari berjarak kurang lebih 20 Km. Bila dari Jogjakarta jaraknya sekitar 40 Km.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae

Selain memiliki panorama alam yang cukup indah dengan bentangan pasir putihnya yang luas serta deburan ombak yang menantang, Di Pantai Baron ini juga terdapat sebuah muara sungai bawah tanah yang mengalir ke laut yang bisa digunakan untuk pemandian setelah bermain di sekitar pantai. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati aneka ikan laut segar maupun siap saji karena di Pantai Baron telah terdapat fasilitas berupa tempat pelelangan ikan, wahana permainan anak-anak, perahu bermesin, dan juga deretan toko yang menawarkan berbagai jenis cinderamata mulai dari buah sirkaya, pisang tanduk, sirsak, dan berbagai macam cinderamata yang terbuat dari kerang laut. Cinderamata berbahan kerang yang banyak dijual di Pantai Baron Gunungkidul ini adalah bros, tirai kerang, lampu hias, cermin berhias karang, figura, dan aneka karakter hewan yang juga terbuat dari kerang laut.

Sebelumnya, sebagian besar dari penduduk di sekitar Pantai Baron bukanlah nelayan melainkan petani yang mengolah kebun. Suatu ketika ada seseorang yang memulai menangkap ikan di pinggiran pantai dan mendapatkan banyak ikan, kemudian banyak penduduk yang mengikuti orang tersebut untuk menangkap ikan.Semakin lama, ikan di pinggir pantai semakin sedikit kemudian penduduk mencoba menangkap ikan ketengah laut menggunakan rakit kayu. Adanya kapal di pantai ini karena suatu ketika terjadi tragedi nelayan yang saat menangkap ikan di tengah laut digigit oleh ikan hiu maka kabar ini pun tersiar di mana-mana dan menjadikan pemerintah menyumbangkan perahu untuk nelayan Pantai Baron.
1411257208836119221 Keelokan wisata pantai Gunung Kidul memang tak terbantahkan. Hari itu, setelah semalaman camping di Pantai Indrayanti, saya tak melewatkan untuk berkunjung ke deretan pantai cantik lainnya. Mulai dari Pantai Sundak, Pantai Krakal, Pantai Slili, Pantai Drini, Pantai Sepanjang, dan Pantai Kukup. Askes jalan penghubung walau agak sempit tapi mulus. Jelang sore, akhirnya tiba di pantai paling ujung, yakni Pantai Baron. Aura Mistis Pantai Baron, sebenarnya adalah teluk. Bibir pantainya menjorok ke daratan. Diapit dua bukit di kanan-kirinya sehingga membentuk cekungan besar. Pasirnya coklat kehitaman. Nampak kerlap-kerlip saat tertimpa sinar matahari. Menandakan kandungan pasir besi yang dominan. Ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu keras. Cocok sebagai tempat nelayan melabuhkan perahunya. Di tempat inilah sebagian hasil tangkapan nelayan Gunung Kidul diturunkan. Secara geografis, pantai ini masuk wilayah Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Gunung Kidul. Dari Wonosari berjarak kurang lebih 20 Km. Bila dari Jogjakarta jaraknya sekitar 40 Km.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae
 Demikian sekilas mengenai Wisata Pantai Baron, semoga ulasan tentang Pantai Baron: Objek Wisata Menarik Di Gunung Kidul ini bisa menjadi referensi bagi anda untuk mengenal lebih dekat wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul ini. Semoga bermanfaat dan selamat berkunjung.
Pantai Baron, sebenarnya adalah teluk. Bibir pantainya menjorok ke daratan. Diapit dua bukit di kanan-kirinya sehingga membentuk cekungan besar. Pasirnya coklat kehitaman. Nampak kerlap-kerlip saat tertimpa sinar matahari. Menandakan kandungan pasir besi yang dominan. Ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu keras. Cocok sebagai tempat nelayan melabuhkan perahunya. Di tempat inilah sebagian hasil tangkapan nelayan Gunung Kidul diturunkan. Secara geografis, pantai ini masuk wilayah Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Gunung Kidul. Dari Wonosari berjarak kurang lebih 20 Km. Bila dari Jogjakarta jaraknya sekitar 40 Km.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae
Pantai Baron, sebenarnya adalah teluk. Bibir pantainya menjorok ke daratan. Diapit dua bukit di kanan-kirinya sehingga membentuk cekungan besar. Pasirnya coklat kehitaman. Nampak kerlap-kerlip saat tertimpa sinar matahari. Menandakan kandungan pasir besi yang dominan. Ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu keras. Cocok sebagai tempat nelayan melabuhkan perahunya. Di tempat inilah sebagian hasil tangkapan nelayan Gunung Kidul diturunkan. Secara geografis, pantai ini masuk wilayah Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Gunung Kidul. Dari Wonosari berjarak kurang lebih 20 Km. Bila dari Jogjakarta jaraknya sekitar 40 Km.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae
Pantai Baron, sebenarnya adalah teluk. Bibir pantainya menjorok ke daratan. Diapit dua bukit di kanan-kirinya sehingga membentuk cekungan besar. Pasirnya coklat kehitaman. Nampak kerlap-kerlip saat tertimpa sinar matahari. Menandakan kandungan pasir besi yang dominan. Ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu keras. Cocok sebagai tempat nelayan melabuhkan perahunya. Di tempat inilah sebagian hasil tangkapan nelayan Gunung Kidul diturunkan. Secara geografis, pantai ini masuk wilayah Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Gunung Kidul. Dari Wonosari berjarak kurang lebih 20 Km. Bila dari Jogjakarta jaraknya sekitar 40 Km.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/getar-aura-mistis-di-sudut-pantai-baron_54f5cd4fa33311191f8b45ae

Jumat, 08 Januari 2016

Galeri Aneka Gambar Bunga Tulip Cantik Warna-Warni

TULIP
           
           Keindahan Tulip memang mengesankan mata, Bunga tulip berasal dari daerah eropa, tepatnya daerah negara Turki dan Belanda. Kenapa hanya tumbuh di daerah tertentu? Karena pohon bunga tulip hanya dapat tumbuh pada iklim tertentu, ia akan mati jika suhu terlalu panas seperti iklim tropis. Walaupun begitu, bunga tulip dapat tumbuh di Indonesia, namun hanya pada daerah tertentu seperti di dataran tinggi Dieng karena disana sehari-hari suhu begitu dingin.
       Bunga tulip (Tulipa sp.) adalah salah satu bunga terindah yang ada di dunia. Bunga ini berasal dari Asia Tengah dan justru terkenal sebagai bunga khas Belanda. Bunga tulip mengalami sejarah panjang dalam perkembangannya menjadi bunga primadona.
           Bunga tulip sering dikaitkan dengan simbol kesetiaan, cinta, dan keindahan hidup. Bunga yang juga menjadi bunga nasional negara Iran dan Turki ini hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim subtropis dengan suhu harian di bawah 16 derajat Celcius. Untuk daerah-daerah tropis seperti di Indonesia, bunga tulip tidak akan dapat tumbuh, kecuali  jika iklim mikro tempat tumbuhnya dimodifikasi agar sesuai dengan tempat asalnya.Yup, kita lihat gambarnya!


















( From Google)
Galeri diatas adalah galeri kami tentang bunga tulip. Indah sekali bukan? Anda dapat menggunakan gambar diatas untuk dijadikan wallpaper atau background pada gadget ataupun laptop anda. Ini mungkin akan membuat laptop atau gadget anda akan terasa lebih segar. Semoga bermanfaaat! Thanks :*
follow instagram: @putrif_05
 follow twitter: @putrifatimahpf