Rute menuju Candi Kedulan ini cukup gampang ya. Kalau dari kota Yogyakarta ikuti saja Jl. Raya Yogyakarta – Solo sampai tiba di km 14.
Nah, di pertigaan ini belok ke arah kiri (arah utara) dan ikuti saja jalannya. Lurus terus. Melewati perempatan Selokan Mataram
masih lurus terus ke utara. Sampai nanti ketemu perempatan yang agak
besar. Nah, dari perempatan ini belok ke kiri (arah barat). Selang
beberapa meter di sisi kanan (utara) jalan kita akan menumpai suatu
bangunan semacam pompa air. Nah, dari bangunan itu kita sudah bisa
melihat Candi Kedulan.
- Sejarah Candi Kedulan
Candi Kedulan ditemukan pada tahun
1993 dalam kondisi runtuh dan tertimbun pasir. Penemuanya pun terjadi secara
tidak sengaja, yaitu saat sekelompok mayarakat sedang menambang pasir. Jika
ditinjau dari material pasir yang menimbun Candi Kedulan, diperkirakan material
tersebut berasal dari letusan Gunung Merapi yang terjadi dalam beberapa
periode. Dilihat dari jenis tanah yang menutup candi yang kini telah dilakukan
pengerukan, terlihat ada 13 lapis jenis lahar, sehingga diperkirakan lahar yang
mengubur candi tersebut berasal dari 13 kali letusan Gunung Merapi. Bagian
dasar candi berada pada kedalaman sekitar tujuh meter.
Candi Kedulan diperkirakan
sebagai candi Hindu karena ditemukannya yoni pada area candi. Karakter candi
Hindu adalah biasanya terdiri dari dua - tiga halaman bertingkat. Petunjuk
pagar halaman satu di Candi Kedulan sudah ditemukan di sisi selatan, untuk
halaman dua dan tiga masih diselidiki.
Upaya penelitian dan pemugaran
Candi Kedulan terus dilakukan. Penelitian pada tahun 2003 telah berhasil
menemukan prasasti Pananggaran dan Sumudul di area Candi Kedulan. Dua buah
prasasti tersebut ditulis dalam aksara palawa dengan bahasa sansekerta yang
berisis mengenai pembebasan pajak tanah di Desa Pananggaran dan Parhyangan
untuk pembuatan bendungan dan irigasi serta pendirian bangunan suci bernama
Tiwaharyyan di zaman Kerajaan Mataram Kuno. Banguanan suci Tiwaharyyan tersebut
di perkirakan adalah Candi Kedulan itu sendiri.
Candi Kedulan terletak sekitar
tiga kilo meter arah barat laut Candi Prambanan. Bentuk arsitekturnya mirip Candi Sambisari. Tetapi dari segi seni hiasannya, justru mendekati hiasan Candi
Ijo dan Candi Barong. Jika Candi Sambisari menghadap ke barat, maka Candi Kedulan
menghadap ke arah timur. Candi Sambisari hanya memiliki pipi tangga pada candi
utama saja, sedangkan pada Candi Kedulan juga terdapat pipi tangga pada candi
perwara (pendampingnya).
Hiasan pipi
tangga pada kedua candi sama-sama berbentuk ular, yang membedakannya adalah di
dalam mulut ular pada Candi Sambisari terukir sesosok hewan yang menyerupai barongsai, sedangkan pada Candi
Kedulan terukir sesosok burung.
Ada keistimewaan pada Candi
Kedulan, yang terletak pada relief Kala. Di Jawa Tengah, relief Kala tidak
punya rahang bawah seperti di Jawa Timur. Namun Candi Kedulan yang terletak di
Jawa Tengah, ternyata relief Kala-nya mempunyai rahang bawah. Karena itu
diperkirakan Candi Kedulan dibangun pada akhir periode kerajaan Hindu Jawa
Tengah yang bergeser ke Jawa Timur sekitar abad ke-8 dan ke-10.
Courtesy of Google
Sekian. Semoga Bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar